Mobil harga ratusan juta pengeluaran Korea dan cina tersebut tampak terparkir di lapangan Kantor PLN UP3 Jambi, terlihat Gubernur Jambi dan Wali Kota Jambi terkejut saat mendengar harga mobil listrik yang diperkenalkan oleh pabrikan Hyundai
“Mobil listrik yang saya bawa sangat mahal juga, namun teknologi baru ini perlu diterapkan agar ramah lingkungan ke depannya,” ujar Al Haris.
Al Haris mengatakan, penggunaan kendaraan listrik perlu untuk mengurangi polusi, dan ia mengaku sangat nyaman saat membawa mobil listrik dari rumah dinasnya ke Kantor PLN yang berada di Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
“Saya menjajal kendaraan listrik sejauh 4,9 kilometer atau 13 menit menuju kantor PLN di kawasan Kelurahan Sungai Putri Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi,” jelasnya.
Terpisah, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha saat dikonfirmasi mengatakan, setelah ia mencoba mobil listrik bersama Gubernur Jambi, harus lebih banyak lagi yang menggunakan mobil listrik di Kota Jambi.
“Tinggal lagi bagaimana mobil listrik disosialisasikan masif, kendaraan yang berbahan listrik ini harganya harus diturunkan, karena saat ini masih mahal sekali seperti Hyundai harganya 800 juta,” terangnya.
Fasha menyebutkan, Pemerintah Kota Jambi tidak sanggup membeli mobil listrik karena anggaran mobil Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi hanya 200 juta rupiah sampai 400 juta rupiah.
“Kalau pengecasan mobil listrik di PLN yang sudah disiapkan sangat baik, namun tinggal lagi kalau diletakkan di SPBU, karena kewenangan SPBU itu Pertamina dan terkadang BUMN ini tidak cocok juga,” tutupnya.
Fasha berharap ada niat baik kementrian atau pemerintah pusat khususnya Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar pengecasan mobil listrik bisa adakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Saran saya BUMN dan PLN duduk bersama. Jadi pertama kita membangun stasiun kendaraan listrik,” katanya. (*)
Discussion about this post