RISALAH17.ID, JABAR – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief megharuskan pihak penyedia katering bagi jamaah haji menggunakan produk lokal Indonesia.
“Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia,” tegas Hilman dalan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung, Kamis (7/9/2023).
“Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja,” sambungnya.
Hilman beranggapan dengan biaya haji sangat besar, mencapai 19 triliun di setiap musim. Salah satu kebutuhan yang sangat besar adalah dalam penyediaan katering jemaah haji, sekitar 2 triliun.
Karenanya, lanjut Hilman, perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, mutual and equal partnership.
Pemerintah berupaya terus mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji. Secara bertahap, hal itu sudah mulai dilakukan dan harus terus ditingkatkan.
“Kita punya kepentingan memperjuangkan penggunaan produk Indonesia. Jadi kita harus berjuang. Toh, yang diuntungkan adalah masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Jemaah haji Indonesia mendapat layanan katering. Tahun ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mendistribusikan sekitar 5.480.625 boks katering kepada jemaah haji Indonesia.
Sementara di Makkah, total ada 14.506.169 boks katering yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia. Sebanyak 7.774.613 boks dibagikan sebelum puncak haji. Sementara 6.731.556 boks didistribusikan setelah puncak haji. Ini di luar layanan katering Armina. (Kemenag.go.id)
Discussion about this post