JAKARTA, RISALAH17.ID – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta kasus TikToker Bima Yudho Saputro yang mengkritik Pemerintah Lampung dihentikan oleh pihak kepolisian.
Politikus Fraksi Partai NasDem itu meminta Kapolri memastikan tidak ada intimidasi terhadap Bima. Ia menilai kritik yang disampaikan oleh Bima masih berada di dalam koridor yang benar.
“Saya minta Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang di bawah untuk tidak melanjutkan kasus ini,” kata Sahroni, dikuti dari dpr.go.id, Minggu (16/04/2023).
“Ingat, masyarakat sedang memantau segala keputusan dari Polri,” ucapnya.
Sahroni juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung lebih terbiasa menerima kritik dari masyarakat, terutama oleh anak muda. Selama kritiknya masih berlandaskan fakta yang ada, menurutnya, sebaiknya direspon dengan bijak.
“Seluruh pemerintah daerah, khususnya Pemprov Lampung yang sedang mendapat sorotan, harus lebih terbiasa menerima kritik. Sebab, walaupun beberapa bahasa penyampaiannya kurang layak, namun kritiknya itu berbasis data dan fakta di lapangan,” ujar Sahroni.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemprov Lampung untuk mendengar kritik yang membangun, bahkan mengajak pihak yang melontarkan kritik untuk berkolaborasi.
Sahroni sendiri menyampaikan, dirinya kecewa dengan informasi yang beredar bahwa sebelumnya, terkait keluarga Bima sempat ditegur oleh Gubernur Lampung. Sahroni merasa sikap tersebut tidak mencerminkan pemimpin daerah yang bijak.
“Harusnya Gubernur justru berterima kasih dan beri apresiasi. Karena kalau saya lihat fakta yang ada, jalanan dan infrastrukturnya memang masih memprihatinkan,” tutup Sahroni. (Setjendpr-ri)
Discussion about this post