RISALAH17.ID, JAMBI – Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto menanggapi aksi blokir jalan yang dilakukan warga dalam konflik dengan PT FPIL (Fajar Pematang Indah Lestari) di Kabupaten Muaro Jambi. Edi lebih menyoroti soal perusahaan kelapa sawit yang menjadi pemicu konflik itu karena dinilai kurang kooperatif.
“Perusahaan ini selama ini kurang kooperatif ketika diundang RDP dengan DPRD, sehingga yang diutus bukan pengambil kebijakan dalam persoalan konflik lahan ini,” kata Edi Purwanto kepada detikSumbagsel, Sabtu (22/7/2023).
Edi menyebut bahwa berdasarkan penilaian dewan, perusahaan perkebunan kelapa sawit ini tak pernah berupaya menyelesaikan konflik dengan warga.
“Saya minta perusahaan-perusahaan yang kurang kooperatif dan tidak punya semangat menyelesaikan konflik seperti PT FPIL ini baiknya segera dievaluasi,” tegas Edi.
Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi itu sangat menyayangkan konflik antara PT FPIL dengan warga tak kunjung selesai dan menemukan titik terang. Ia khawatir persoalan serupa akan terjadi juga pada perusahaan-perusahaan lain dan semakin merugikan berbagai pihak.
“Karena kalau tidak selesai maka hal-hal demikian seperti ini akan terjadi lagi, dan terjadi lagi. Kemudian saya minta perusahaan punya komitmen yang sama untuk dapat duduk bersama masyarakat guna menyelesaikan konflik,” terang Edi.
Dia juga meminta agar pemerintah segera melaksanakan rekomendasi Pansus atas persoalan konflik lahan ini. “Ini harus dicarikan jalan solusinya dengan cara pansus bahas konflik lahan PT FPIL dan warga,” sebut Edi.
Sebelumnya, persoalan konflik lahan antara PT FPIL (Fajar Pematang Indah Lestari) dan warga memicu adanya tindakan blokir jalan. Aksi blokir jalan itu juga bentuk protes warga atas tuduhan perusahaan terhadap 5 orang warga disana telah mencuri buah kelapa sawit.
Dalam aksi blokir jalan pada Kamis (20/7) itu pun akhirnya terjadi ricuh terhadap polisi yang berjaga keamanan aksi dan warga. Ricuh itu juga membuat 26 orang diamankan termasuk orang dewasa dan anak dibawah umur, saat ini 26 orang itu sudah dibebaskan oleh polisi.
“Setelah pemeriksaan lalu ke 26 orang itu sudah kami bebaskan dan pulangkan,” ujar Direktur Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta.(*)
Discussion about this post