RISALAH17.ID, KUALATUNGKAL – Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, menerima audiensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi di Ruang Rapat Bupati Tanjung Jabung Barat pada hari Selasa (20/02/2024).
Hadiri dalam pertemuan tersebut adalah PJ Sekretaris Daerah Tanjab Barat, Kepala Balai POM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), serta tamu undangan lainnya.
Kepala Balai POM, Veramika Ginting, S.Si, Apt., M.H, dalam sambutannya mengungkapkan dua program nasional yang perlu disampaikan. Pertama, program nasional terkait dengan tiga program yang sebelumnya telah dilaksanakan di Tanjung Jabung Barat.
“Program pertama adalah Desa Pangan Aman, di mana kami akan meminta tiga nama desa untuk diintervensi. Dari tiga desa ini, satu di antaranya adalah desa stunting yang akan kami intervensi dan lakukan bimbingan teknis, sehingga kami berharap desa ini juga dapat menjadi contoh bagi desa-desalainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Veramika Ginting menyampaikan program kedua adalah pasar Aman bebas dari bahan berbahaya, ia juga akan menyediakan posko pengaduan masyarakat jika ada kecurigaan terhadap makanan berbahan bahaya. Kemudian Program ketiga Pangan Jajanan Anak Sekolah.
Dalam penutupan sambutannya, ia berharap ada peningkatan dalam efektivitas pengawasan obat dan makanan di Tanjung Jabung Barat.
“Kami berharap peran kami di Tanjab Barat ini dapat dimaksimalkan, baik dalam pengawasan obat maupun makanan,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Anwar Sadat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Badan POM ke Pemerintah Daerah Tanjab Barat. Kerja sama ini harus ditingkatkan semaksimal mungkin untuk mendukung program-program yang telah dijalankan secara nasional dengan BPOM.
“Saya memahami pentingnya pengawasan obat, Desa Pangan Aman, pasar, jajanan sekolah, terutama terkait dengan stunting. Kami di Tanjung Jabung Barat telah membuat kemajuan dalam menurunkan angka stunting,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa terkait dengan Desa Pangan Aman, akan ditentukan tiga nama desa yang akan diintervensi.
“Selain itu, penggunaan antibiotik juga menjadi masalah penting, termasuk pengawasan penggunaan antibiotik di apotek dan pengawasan obat-obatan terlarang yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter,” jelasnya.
Oleh karena itu, Bupati berharap kerjasama dalam pengawasan obat dan makanan ini dapat dilakukan secara optimal agar masyarakat Tanjung Jabung Barat terlindungi dari obat-obatan dan makanan yang mengandung zat berbahaya. (RCH).
Sumber: Prokopim TJB
Discussion about this post