RISALAH17.ID, JAMBI – Harga bersa di Jambi melonjak drastis. Harga per kilo menyentuh di angka Rp 18 ribu. Anggota DPRD Provinsi Jambi minta Pemerintah segera mengambil tindakan.
Anggota DPRD Jambi Ivan Wirata mengatakan, kenaikan harga beras dianggap enteng mengingat Beras merupakan rantai kebutuhan pokok paling utama.
“Yang jelas dengan kondisi seperti ini cukup memprihatinkan bagi kami dari anggota DPRD, Karena sudah seharusnya tugas Pemerintah itu untuk menstabilkan 9 bahan pokok tadi termasuk Beras, “ kata Ivan Wirata.
Selain itu, Pemerintah juga harus mencari tahu apa penyebab harga beras melonjak, apa faktor dampak pemilu atau faktor lainnya dan Pemerintah juga harus memiliki solusi.
Di Pemerintahan sendiri, untuk pengendalian 9 bahan pokok tadi mereka sudah memiliki tim khusus atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sekda sebagai Ketuanya.
“Seperti terkait inflasi tahun lalu yang disebabkan oleh cabai mereka bergerak, nah untuk beras yang melonjak ini mereka juga harus gerak atau mengambil tindakan segera, “ jelasnya.
“Yang jelas Pemerintah harus mengambil tindakan, terutama soal beras yang menjadi bahan pokok utama masyarakat, “ tandasnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengakui terdapat kenaikan harga di beberapa bahan pangan, salah satunya beras.
“Kenaikan ada, seperti beras. Namun untuk bahan pangan lainnya bisa dikendalikan,” ungkapnya.
Kata Sudirman, kenaikan harga pangan memang sering terjadi menjelang Ramadhan, ini sudah menjadi fokus pemerintah untuk ditanggulangi secara bijak.
“Kalau bulan puasa biasanya kita mewaspadai itu karena yang paling utama bukan kemahalannya, tapi ketersediaan stok untuk memasuki bulan Ramadhan,” ucapnya sekda.
“Kita kawal ketersediaan dan pasokan karena tim pengendali inflasi daerah juga bekerja berkoordinasi untuk ketersediaan bahan pokok ini,” lanjutnya.
Pengupayaan bahan pangan ini akan terus digerakkan, misalnya pada penyediaan bahan pokok seperti daging, telur, cabai, dan beras.
Sekda menambahkan, pihaknya berusaha dalam pengendalian harga bahan pokok agar tidak melambung tinggi.
“Kenaikan itu biasa, sepanjang bisa dikendalikan,” pungkasnya. (**).
Discussion about this post