RISALAH17.ID, SUMATRA – Di tahun 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan menargetkan seluruh jalan tol tahap I tuntas sepanjang 972 km. Upaya ini diharapkan mampu untuk memperkuat konektivitas transportasi darat di wilayah Sumatera.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, Senin (5/2)mengatakan target penyelesaian JTTS Tahap I meliputi 5 ruas yakni Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi I Padang Tidji – Seulimum sepanjang 25 km; Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi III Tanjung Pura – Pangkalan Brandan sepanjang 19 km; Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi II Lima Puluh – Kisaran sepanjang 32 km; Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi III dan IV Tebing Tinggi – Pematang Siantar sepanjang 58 km; Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi I Padang – Sicincin sepanjang 37 km, dan Seksi V Bangkinang – Pangkalan Tahap I (Bangkinang – Koto Kampar) sepanjang 25 km.
“Sejalan dengan target yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kita targetkan 5 ruas JTTS Tahap I sepanjang 196 km dapat selesai pada Semester I, dan terbitnya 9 Sertifikat Laik Operasi (SLO). Progres dari masing-masing ruas secara umum sudah sangat signifikan, kita harapkan JTTS dapat berdampak terhadap perekonomian nasional,” ujar Tjahjo.
Tjahjo juga menjelaskan untuk mengakselerasi pembangunan JTTS, Hutama Karya mengapresiasi dukungan Pemerintah atas Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 sebesar Rp 18,6 triliun yang di dalamnya termasuk anggaran penyelesaian sejumlah ruas JTTS Tahap I.
Selain penyerapan PMN secara optimal, Hutama Karya juga menjamin keberlanjutan satwa dan lingkungan di sekitar proyek JTTS. Sebagai contoh, Jalan Tol Pekanbaru – Dumai telah menjadi jalan tol pertama di dunia dengan fasilitas underpass gajah. Ikhtiar keberlanjutan tersebut dilakukan pada pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi I Padang Tidji – Seulimum yang akan dilengkapi dengan 12 terowongan satwa dengan panjang total 201 m untuk menjaga kelestarian satwa di sekitar jalan tol, 2 (dua) jembatan primata, dan 1 (satu) underpass gajah. Hingga 30 Januari 2024, progres konstruksi jalan tol ini mencapai 88,77%, dan progres pengadaan lahan sebesar 87,78%.
Selanjutnya, Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi III Tanjung Pura – Pangkalan Brandan mencatatkan progres yang signifikan dengan persentase konstruksi mencapai 93,25%, dan progres pengadaan lahan sebesar 95,38%. Untuk diketahui, jalan tol tersebut nantinya akan dilengkapi fasilitas rest area atau tempat istirahat bagi pengendara jalan tol. Selain itu, jalan tol ini juga memiliki jembatan ikonik yakni Jembatan Sei Wampu yang menghubungkan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dengan total panjang 57 km. Adapun 2 (dua) seksi ruas tol lainnya telah beroperasi.
Untuk diketahui Seksi I Indrapura – Lima Puluh sepanjang 15 km telah beroperasi. Sementara dari sisi ruas konstruksi, Seksi II Lima Puluh – Kisaran memiliki progres sebesar 100%, dan telah dilakukan Provisional Hand Over (PHO). Jalan tol ini diyakini akan mendukung konektivitas sentra-sentra produksi hingga akses ke berbagai destinasi wisata di Sumatra Utara.
Sementara itu, untuk jalan tol yang dikelola oleh anak usaha milik Hutama Karya yakni PT Hutama Marga Waskita (HMW) telah beroperasi. Jalan tol ini meliputi Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi I, sebagian Seksi II Tebing Tinggi – Kuala Tanjung, dan Junction Indrapura. Hingga Januari 2024, progres konstruksi pada Seksi III Tebing Tinggi – Serbelawan mencapai 95,97%, dengan progres pengadaan lahan 100 %. Adapun Seksi IV Serbelawan – Pematang Siantar dengan progres pembangunan sebesar 75,28%, dengan progres pengadaan lahan sebesar 85,07%.
Dalam kunjungan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, dan sejumlah pejabat terkait Kementerian PUPR ke dua ruas jalan tol yang akan menghubungkan wilayah Padang ke Pekanbaru, pada Kamis-Jum’at (11-12/01) lalu, dan dapat difungsionalkan pada pertengahan tahun 2024.
Progres konstruksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi I Padang – Sicincin sudah sebesar 51,93%, dengan pengadaan lahan yang hampir rampung mencapai 93,87%. Jalan tol ini ditargetkan dapat fungsional pada Juli 2024, sehingga dapat mendukung kelancaran jalur logistik dan pariwisata di wilayah tersebut. Di sisi lain, progres pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi V Bangkinang – Pangkalan Tahap I (Bangkinang – Koto Kampar) adalah 98,85%, dan pengadaan lahan sebesar 99,48%.
“Dengan tersambungnya ruas ini akan mengintegrasikan antara Kota Pekanbaru, Kota Bangkinang, dan Kecamatan XIII Koto Kampar di mana terdapat potensi pengembangan kawasan wisata, industri, dan perkebunan,” kata Basuki.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 286,4 km dan 743,6 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)*, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km)*, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Lima Puluh (15,6 km), Tol Tebing Tinggi – Indrapura (28,5 km). (*).
Sumber: Hutama Karya
Discussion about this post